Kamis, 12 November 2015

MENGAPA KITA HARUS MENULIS?

By: Laila_Nadzifah


Hemat saya ”Writer Is Modern Jihad”.
Guru saya pernah berkata “pejuang dulu mengerahkan segala kekuatan fisik dan pikiran serta finansial untuk berjuang, berjuang mengusir para penjajah dan berjuang menyelamatkan negara kita. Itu pejuang dulu, lha sekarang???
Akankah kita juga menggunakan senjata, bom, pistol dan lain-lain unuk berjuang??
Bukan seperti itu nak,,,!
Sudah bukan jamannya kita berjuang menggunakan senjata, sudah bukan saatnya berjuang dengan gerakan fisik.
Karena apa?
Karena bukan itu sekarang permasalahan yang kita hadapi, bukan penjajah dari Jepang atau Belanda lagi. Tapi adalah negara kita sendiri. Yaa,,itu dia. Menghadapai negara kita sendiri.
Jadi teringat dengan kata-kata almarhum presiden pertama kita, bapak proklamator kita, “BUNG KARNO”
cermata kata-kata beliau ini:
“Perjuangan Ku Lebih Mudah Karena Mengusir Penjajah, Perjuanganmu Akan Lebih Sulit Karena Melawan Bangsamu Sendiri”
Benar Sekali!

Bangsa kita sedang dilanda krisis moral, krisis akhlak, krisis adab!
Prostitusi dimana-mana, kekerasan di sudut kota maupun desa.
Tak kenal tempat dan waktu, akhlak tak digubris sama sekali.
Orang tua ditinggal anak sudah hal yang biasa!
Anak menuntut harta orang tua sudah tak asing didengar telinga!

Inilah sekarang kondisi bangsa kita,
suda tidak kaya-kaya (hehe), miskin akhlak pula!
NGERI Bukann????

Sudah saatnyalah kita bergerak, bergerak untuk berjuang!
Berjuang untuk kemaslahatan kita bersama.
Lha, BAGAIMANA caranYa?

MENULIS!

Hanya satu kata,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,”MENULIS
 “MENULISLAH Teman,,,,”
Menulis untuk berjuang, menulis untuk mengingatkan orang yang salah, mengarahkan orang yang mencari arah, menunjukkan jalan kepada orang yang butuh jalan. Intinya tulisan kita bisa bermanfaat bagi orang lain. Bukankah sudah jelas di dalam hadits:
خَيْرُ النَّاسِ اَنْفَعُهُمْ لِنَّاسِ
“Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaaat bagi orang lain”
Orang lain SIAPA?
ya siapa lagi,,,,,???
MAYARAKAT Kita!
BANGSA Kita!
“Sangat terekam dalam ingatan saya kata-kata Mas Tendi di kelas”
Menulis itu:
1.      Memberikan manfaat kepada orang banyak
2.      Lebih pede
3.      Menguatkan baranding
4.      Amal jariyah
5.      Meninggalkan jejak untuk orang yang kita cintai
6.      Menambah penghasilan
7.      Memperbaiki keadaan

Saya sangat yakin kenapa Mas Tendi menempatkan poin “memberikan manfaat pada orang lain di poin pertama” pasti bukan tanpa alasan.

Adakah yang kenal dengan Bob Sadino?
 yaa,,, beliau adalah seorang pebisnis yang mulai bisnisnya dari nol, yang mampu memotivasi banyak orang untuk menjadi pengusaha, termasuk saya. Hehe
Bob sadino mempuyai kata-kata bagus yang harus kita certmai.
Inilah kata-kata beliau:
“Saya Tidak Mau Pengalaman Dan Pengetahuan Yang Saya Miliki, Terkubur Bersama Tubuh Saya Ketika Mati Kelak”.
Hemmm,,,,jadi inget mati nih. hehe
Pasti semua orang akan mengalami mati. Sekali lagi AKAN mengalami Kematian.
Karena dunia ini hanya bentar lo teman, sangat bentar.
pepatah jawa mengatakan,”dunyo iki mung mampir ngombe”(dunia ini hanya sebatas mampir minum air)
apa artinya??
Cuma sebentar , Sangat sebentar!
Teman-teman coba diprektekkan,,,berapa lama kita minum air?
paling lama 2 menit, atau ada yag sampai 1 jam???
itu mah, Renang..hehe
Kalau kehidupan ini Cuma sebentar, Lha kehidupan apa yang kekal???
Itulah kehidupan setelah dunia, kehidupan kekal tanpa mati atau hidup.
yaitu kehidupan AKHIRAT.
Ada ulama terkenal berkata  “Dunia Kampung Amal, Akhirat Kampung Balasan, Barang Siapa Tidak Beramal Disini, Akan Menyesal Disana” (Imam Ahmad Ibnu Hambal)

Amal apa yang dimaksud?
amal JARIYAH,,,,
amal yang tidak akan putus pahalanya sampai dibawa meninggal.
ndak percaya nih kata-kata saya, hemmm

okke deh, ini nih haditsnya:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau anak yang sholeh yang mendo’akan orang tuanya” (HR. Muslim no. 1631)

Nha, dengan menulis kita sudah bisa menyicil satu Tabungan tuh,,AMAL JARIYAH.
tulisan kita tidak akan pernah mati ,meskipun kita nanti sudah Meninggal.
So, mari MENULIS kawan,,,
menulis untuk kemslahatan dan membuat gerakan untuk perubahan yang lebih baik.
insyallh bisa , ketika ISTIQOMAH menjadi Komitmen Kita
J

keep spirit
J




Tidak ada komentar:

Posting Komentar